Indonesia
memiliki sejuta pesona alam yang sangat indah di seluruh dunia, berbagai
panorama alam yang menyuguhkan kekaguman bagi setiap wisatawan yang berkunjung
ke Indonesia. Salah satunya yaitu Wakatobi yang merupakan sebuah kabupaten yang
terdapat di Sulawesi Tenggara. Beberapa tahun belakangan ini Wakatobi menjadi
daerah tujuan wisata yang popular bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Hal ini disebabkan karena keindahan pantai Wakatobi yang memiliki air yang biru
serta pasir putih ditambah dengan keindahan biota laut didalamnya sehingga
dijuluki sebagai surga bawah laut bagi para wisatawan yang berkunjung kesana.
Keindahan pantai wakatobi merupakan modal untuk menarik banyak wisatawan. Dan
itu terbukti dari data yang dimiliki pemerintah kabupaten Wakatobi terkait
jumlah wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi tahun 2010 yaitu sejumlah 3.000
orang dan di tahun 2011 meningkat sebesar 100% menjadi 6.000 orang. Hal
yang sama juga terjadi pada jumlah kunjungan wisata. Jika sebelumnya hanya
tercatat sekitar 10.000 kali di tahun 2010, namun di tahun 2011 ini jumlah
kunjungan wisata tercatat lebih kurang 15.000 kali. Artinya, satu wisatawan
yang berkunjung ke Wakatobi rata-rata antara dua dan tiga kali kunjungan.
Meningkatnya jumlah
kunjungan wisatawan ke Wakatobi tersebut ikut memberi kontribusi positif bagi
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi. Tahun 2011, kontribusi sektor
pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi mencapai 25 persen dan diharapkan di tahun 2012 mencapai 35 persen. Pemerintah
Kabupaten Wakatobi saat ini masih memberi perhatian besar terhadap pengembangan
pariwisata dengan mengalokasikan anggaran melalui APBD pada sektor tersebut sebesar
lebih kurang Rp 5 miliar. Dana sebesar itu akan digunakan membiayai usaha
industri ekonomi kreatif masyarakat, terutama pembinaan keterampilan bagi para
perajin agar bisa menghasilkan kerajinan berkualitas dan bernilai jual tinggi.
Dana tersebut juga untuk membiayai kegiatan promosi pariwisata Wakatobi ke
sejumlah negara, terutama Australia dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Australia
dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik menjadi sasaran promosi pariwisata
Wakatobi karena wisatawan dari dua kawasan itu belum banyak yang berkunjung ke
Wakatobi. Para wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi saat ini masih didominasi
wisatawan dari negara-negara Eropa, seperti Inggris, Belanda, dan Swiss serta
Amerika.
Pemkab Wakatobi, Sulawesi Tenggara
setiap tahunnya merencanakan program pengembangan pariwisata dengan memperluas daerah tujuan wisata yang menjadi
sektor andalan karena merupakan penyumbang pendapatan asli daerah Wakatobi. Untuk
itu, pengembangan tujuan pariwisata alam, selain wisata bahari sangat penting.
Selain melakukan penataan dan pengelolaan yang baik di bidang wisata bahari
yang selama ini sudah terkenal, pihaknya mencoba lagi melakukan pemugaran
objek-objek wisata alam yang tersebar di berbagai wilayah Wakatobi.
Objek-objek wisata alam yang masuk
dalam program pengembangan tujuan wisata tahun 2012 antara lain pemandian
Kontamale di Kelurahan Wanci, Tee Luo di Desa Liya Togo, Pulau Kaludupa, Tomia
dan Binongko . Objek wisata tersebut jika dikelola secara baik bisa
mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat setempat, serta para
wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi. Jika dilihat dari kondisi daerah serta
letak yang strategis, pulau yang paling menonjol ada di Tomia yakni pantai
Hondue. Di pantai Hondue tersebut, selama ini sangat diminati baik warga lokal
maupun wisatawan asing untuk dijadikan tempat rekreasi. Jadi, perlu sedikit
saja pengembangan sehingga akan terlihat lebih bagus lagi. Sehingga
dapat dipastikan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung
ke Wakatobi akan semakin meningkat setiap tahunnya, diperkirakan terdapat 12.000 wisatawan di tahun 2012 karena didukung oleh program
pemerintah daerah yang nyata terkait pengembangan daerah wisatanya.
Secara
nyata, kegiatan pariwisata di Wakatobi memberikan manfaat pada penjualan,
keuntungan, lapangan kerja, pendapatan pajak dan penghasilan dalam suatu daerah
di sebuah Negara. Dampak yang paling dirasakan langsung, terjadi di dalam
sub-sektor pariwisata primer yaitu :
Ø Akomodasi
Ø Restoran
Ø Transportasi
Ø Entertainment
Ø Souvenir
Meningkatnya
jumlah wisatawan di Wakatobi menimbulkan dampak ekonomi yaitu berupa efek langsung (Direct Effects). Yaitu kenaikan
jumlah wisatawan yang menginap di hotel-hotel akan langsung menghasilkan
kenaikan penjualan di sektor perhotelan. Tambahan Penjualan yang diterima
hotel-hotel dan perubahan pembayaran yang dilakukan hotel-hotel untuk upah dan
gaji karyawan, pajak dan kebutuhan barang dan jasa merupakan effek langsung
(direct effect) dari belanja wisatawan itu.
Kegiatan
pariwisata di pulau Wakatobi sedang mengalami kemajuan karena berdasarkan data
yang ada terdapat peningkatan jumlah wisatawan setiap tahunnya. Oleh karena itu
manfaat yang didapat antara lain :
Ø Meningkatkan
devisa Negara dari sektor pariwisata.
Ø Meningkatkan
pendapatan daerah setempat (kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara).
Ø Memperkuat
nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing.
Ø Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Ø Turut
mempromosikan pariwisata di Indonesia (mouth to mouth) bagi wisatawan yang
telah berkunjung ke ODTW di Indonesia.
Ø Mendorong
masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke ODTW di negara sendiri dibanding harus
berlibur ke luar negeri.
Sebagai generasi muda yang
cinta tanah air, sebaiknya bangga terhadap kekayaan alam yang dimiliki negeri
ini terutama pariwisatanya yang tidak kalah dengan negara lain. Objek wisata di
Indonesia sangat banyak dan indah, untuk itu kita harus mengenali terlebih
dahulu dibandingkan orang asing. Jumlah wisatawan domestik harus lebih banyak
dibandingkan wisatawan mancanegara sehingga akan mencerminkan bahwa kita
mencintai keindahan alam dan budaya negara sendiri yaitu Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar